[FEATURED] Female Daily

Kali ke dua dimasukin dalam artikel. Yang kali ini rasanya agak gak nyangka, karena emang dari dulu gue suka banget main di FD. Bisa sampe jadi bahan artikel gini masih berasa kaya boongan. Hahaha. Pertanyaannya santai sih, lebih ke ngomongin makeup pastinya. Cus baca artikel lengkapnya di sini.

Anyway karena di artikel itu gue disebut sebagai blogger, gue jadi inget ada temen gue yang pernah bilang kalau blogger itu gak punya talent, cuma menang banyak followers. Dia ngomong gitu bukan maksud ke gue sih pastinya karena followers gue cuma sedikit. Apalah aku, heu. I'm a little bit offended at the time, tapi gue mikir lagi, kayanya emang gue gak punya talent yang bisa gue banggakan. Waktu temen gue ini ngomong gue mengiyakan, karena gue berkaca ke diri gue sendiri. Kaya gue masuk dalem artikel gini, emangnya gue apa sih? Gue itu siapa? Yang seneng liat artikel itu tayang kayanya cuma gue dan keluarga gue. Eh keluarga gue aja cuek juga sih, biasa aja tuh tanggepannya. Sama paling yang like share-an gue juga cuma temen-temen yang itu-itu aja. Yang membuat gue berpikir lagi, "Am I good enough? What am I good at?".

Kalo menurut gue sendiri, bloggers dengan banyak followers memang bukan yang paling berbakat di bidangnya, but they are the most relateable figure we can try to mimic. Blogger secara umum kan biasanya dimulai dari orang biasa, bukan siapa-siapa, gak ada yang kenal, tapi mereka bisa bikin konten postingan menarik yang akhirnya bikin banyak orang nge-follow mereka. Gue sendiri lebih suka ngeliat bloggers dibanding selebriti karena gue tau blogger is a one man show. Nyari ide sendiri, nulis sendiri, foto sendiri, ngedit sendiri, ngurusin klien sendiri, nyari duit sendiri, dan di saat yang bersamaan harus tampil maksimal. Ya jaman sekarang foto bagus dengan tatanan yang rapih kan emang udah jadi standart umum. Jadi gue punya lebih banyak respect ke big bloggers yang emang punya banyak following karena gue tau ada kerja keras di balik itu. Dan yang paling penting, mereka juga real people yang lagi ngejar impiannya untuk hidup dari karyanya. 

Hal kaya gini selalu bikin gue terinspirasi. Inspirasinya itu semacam, banyak pengkolan dan tanjakan menuju Paris. Istilahnya orang lain bisa membangun sendiri kehidupan yang dia mau dengan caranya sendiri mulai dari bukan apa-apa. Mungkin mereka juga bukan yang langsung bisa menjalani hidup yang diinginkannya, tapi dengan caranya sendiri akhirnya bisa tercapai. Ya usahalah, ya kerjalah. It's not only the fame that took them there. It's about the effort and hard work they did. Ada temen gue yang lain ada yang bilang, jangan liat orang dari luarnya aja, kita liat mereka hidupnya kok bahagia, traveling kemana-mana. Bisa juga modal dari orang tuanya. Tapi lagi-lagi, bagi gue yang paling penting adalah hal positif yang bisa gue ambil. Ibaratnya gue ngeliat dia bisa hidup enak gitu, gue juga mau dong. Kan gue jadi mikir apa yang bisa gue lakuin dengan apa yang gue punya dan apa yang bisa gue lakukan. Kalau dengan ngeliat orang lain sukses, terus gue pengen, terus gue jadi usaha maksimal untuk bisa sukses. Yang enak gue juga, toh?

Tapi ya balik lagi ke pola pikir masing-masing. Gue gak suka mikirin yang pusing-pusing, jadi ambil enaknya aja. Abis baca curhatan gak penting, mending kalian nonton video di bawah ini. Ada gue di menit 13:11. Awkward abis, tapi apa boleh buat, abis gue anaknya terlalu sadar diri.